Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Guru Taman Kanak-kanak Minta Diperhatikan

MAKASSAR – Guru Taman kanak-kanak (TK) minta agar mendapat perhatian, terutama kepada guru yang belum terangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebab banyak tenaga guru TK yang terpakai dan dimanfaatkan oleh beberapa yayasan lembaga pendidikan untuk anak usia dini. “Banyak guru TK yang tenaganya dipakai oleh yayasan penyelenggara Taman kanak-kanak belum PNS. Saya minta kepada pemerintah agar mengangkat guru TK tersebut sebagai PNS dan menempatkan pada yayasan penyelenggara yang mengusulkan,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI), Inayati S Tarmizi, saat acara Hari Ulag Tahun ke-54, di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (14/4) kemarin.
Menurut Inayati, GOPTKI juga meminta kepada pemerintah agar diberi peran dalam pelaksanaan akreditasi, blok grand, menentukan TK percontohan/Pembina swasta, serta pengangkatan dan sertifikasi guru TK. Sehingga guru TK dengan adanya sertifikasi, maka guru TK juga memiliki peningkatan kesejahteraan. “Termasuk memberikan beasiswa kepada guru TK untuk menempuh pendidikan sarjana,” katanya.
Ia menambahkan bahwa alasan kesejahteraan guru TK penting dilakukan, guru TK memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memperhatikan pendidikan anak usia dini melalui pendidikan berkarakter. Pendidikan anak usia dini dikelompokkan dalam program usia 4-6 tahun Taman Kanak-kanak, usia 2-4 tahun kelompok bermain, dan usia 0-6 tahun Taman penitipan anak. “Hal ini juga yang perlu diperhatikan oleh Kementerian Dalam Negeri maupun Pemerintah Daerah agar mengalokasikan dana operasional untuk TK dan kelompok bermain lainnya,” katanya.
Sehingga GOPTKI akan berperan aktif dalam mensukseskan program-program pemerintah guna meningkatkan pendidikan. Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini, GOPTKI senantiasa memperhatikan perkembangan aak sesuai dengan zamannya yag ditunjang dengan kemajuan teknologi serta memikirkan dan mengupayakan generasi selanjutnya yang akan memimpin serta menerima estafet dalam membangun bangsa ini. “Para pemimpin inilah yang menentukan pembangunan masa depan bangsa, yang implementasinya dilaksanakan oleh para guru sebagai ujung tombak,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah GOPTKI Sulawesi Selatan, Nurlina Muallim, bahwa melalui pendidikan berkarakter pada anak usia dini bangsa ini dibagun. Pendidikan karakter diberikan melalui individu setiap anak. “Rendahnya kredibilitas Indonesia dimata dunia adalah cerminan dari perilaku individu yang tidak berkarakter,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yang akan menyebabkan kehancuran bangsa yang ada dalam masyarakat. Antara lain meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, terbukti dengan kasus tawuran yang sering terjadi antar pelajar, meningkatnya perilaku yang merusak diri sendiri dengan banyaknya pengguna narkoba yang telah terungkap, serta perilaku hubungan seks bebas di masyarakat dan pornografi yang sulit diberantas. “Sehingga kami berupaya menghindari dan membangun kembali kemerosotan moral yag terjadi dalam masyarakat melalui pendidikan pada anak usia dini. Pendidikan karakter harus dibangun sejak usia dini melalui pembentukan perilaku dengan pembiasaan dalam keseharian secara terus menerus baik dilingkungan sekolah rumah dan masyarakat,” katanya.

SYAMSULMARLIN

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar